Gangguan (noise) dalam Proses Komunikasi

Pernahkah Anda melihat model komunikasi linear? Model komunikasi ini berusaha menggambarkan suatu proses dalam komunikasi yang hanya berjalan satu arah. Simak gambar berikut:

🌕➝🌕
 (s)             (p)
Cukup mudah untuk mengenal masing-masing lambang yang mewakili bentuk-bentuk dalam model tersebut. Sumber (source) adalah si pengirim pesan atau komunikator. Di dalam sumber, terjadilah proses pembentukan pesan atau proses encoding. Kemudian ada panah yang mengarah ke penerima (receiver). Panah tersebut melambangkan sifat dari model komunikasi linear yaitu satu arah. Lalu ada penerima pesan yang melakukan proses decoding atau penafsiran dari pesan yang dikirim. Saluran (channel) adalah “jalan” yang dilalui oleh pesan. Misalnya, dalam komunikasi menggunakan telepon, salurannya adalah dengan suara (audio). Kemudian ada gangguan (noise). Dari manakah gangguan itu? Nah, inilah yang kemudian akan dibahas sedikit lebih dalam.
Gangguan yang dapat mempengaruhi atau merusak pesan ada empat menurut Wood (2010) dalam Nordquist (2017). Ada gangguan psikologis, fisik, semantik, dan fisiologis. Gangguan fisiologis disebabkan oleh rasa lapar, lelah, sakit kepala (pusing), dan sebab-sebab lain yang memengaruhi perasaan dan bagaimana Anda berpikir. Pernahkah seorang teman mengajak Anda berbicara setelah Anda pulang dari kerja dalam keadaan lelah? Apakah Anda hanya mengagguk tanpa mengerti apa yang diucapkan? Faktor fisiologis ini berhubungan dengan konsekuensi logis Anda sebagai makhluk hidup yang bisa lelah, ngantuk, dst. yang ternyata bisa berpengaruh dalam proses komunikasi.
Lalu ada gangguan psikologis. Gangguan ini berasal dari apa yang membentuk persepsi Anda tentang suatu hal. Persepsi itu yang kemudian dapat memengaruhi bagaimana Anda berkomunikasi dan menginterpretasi orang. Persepsi ini dapat timbul dari kesimpulan yang Anda berikan kepada seseorang atau sesuatu berdasarkan pengalaman Anda. Kesimpulan ini dapat berwujud emosi tertentu. Mungkin Anda pernah melihat tayangan personil ISIL/ISIS (Islamic State of Iraq and the Levant) yang mengeksekusi seseorang secara mengerikan? Bagaimana persepsi Anda? Perasaan apa yang timbul dari tayangan tersebut? Maukah Anda berteman baik dengan mereka?

Kemudian ada gangguan fisik. Gangguan ini berusmber dari lingkungan di mana Anda berada. Misalnya ada suara kereta yang meredam pesan yang disampaikan oleh lawan bicara Anda. Tidak hanya suara, apakah Anda akan tetap berada di tempat yang berbau busuk untuk sekedar berbincang dengan teman? Inilah gangguan fisik—gangguan oleh lingkungan.

Terakhir, ada gangguan semantik. Gangguan semantik adalah saat Anda tidak memahami kata-kata yang disampaikan lawan bicara. Kata-kata dipresentasikan oleh bahasa yang merupakan kumpulan dari simbol-simbol. Istilah “semantik” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya tanda (Bréal 1832-1915 dalam Nordquist 2017). Misalnya, Anda menghadiri suatu konferensi yang membahas tentang peran mikroorganisme dalam tubuh manusia. Dalam konferensi itu, jika Anda tidak memahami suatu istilah sains, disitulah letak gangguan semantik.

Demikian sedikit informasi yang dapat penulis bagikan kepada Anda. Silakan dikritik jika ada kesalahan!

Wallahu a’lam.

Sumber:
Nordquist, Richard, 2017. “Noise in Communication”, Thought.Co [online]. dari https://www.thoughtco.com/noise-communication-term-1691349 [diakses 21 Februari 2018].
Nordquist, Richard, 2017. “An Introduction to Semantics”, Thought.Co [online]. dari https://www.thoughtco.com/semantics-linguistics-1692080 [diakses 21 Februari 2018].
Fot

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal dari Makna

Layar Super Dari ASUS OLED: Level Up Jadi Content Creator