Butuh Alasan!
"Mengapa kamu sholat?"
"Hmm ... ya, karena saya muslim"
"Terus ... kenapa kamu muslim?"
"Karena Islam agama satu-satunya yang benar."
"Lho, orang kristen kan juga yakin kalau agama mereka yang paling benar."
"Ya, itu kan gara-gara orang tua mereka."
"Kamu juga sama kan ... gara-gara orang tuamu kamu muslim."
" ... "
Pembicaraan selesai. Begitulah yang barangkali dapat terjadi jika seseorang belum memiliki pegangan yang kuat. Pertahanannya goyah jika fondasinya tidak cukup kuat. Fondasi seorang muslim adalah syahadatain, yang tidak sekedar dihafalkan dan diucapkan, tapi juga dihiasi oleh amalan-amalan yang baik.
Mengapa manusia makan dan minum? Karena kalau tidak, dia akan mati kehausan dan kelaparan. Kebutuhan akan makanan dan minuman adalah lahiriah dan konsekuensi dari tidak makan dan tidak minum adalah kematian. Menyadari sekaligus (hampir) mengalami hal itu, membuat manusia sadar akan pentingnya makan dan minum. Kata kuncinya adalah "penting". Kok bisa penting? Karena dia tahu alasan yang membuat hal itu layak menyandang gelar M.I. (of Most Importance).
Oleh karena itu, celaka bila kita tidak memiliki jawaban mendasar terhadap pertanyaan yang diajukan pada paragraf ke-1 itu. Milikilah alasan yang dapat menambah kuatkan kepercayaan kita, sehingga memang hal itu adalah sesuatu yang penting untuk kita.
"Dan ingatlah ketika ibrahim berkata, 'Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.' Allah berfirman, 'belum percayakah engkau?' Dia (ibrahim) menjawab, 'aku percaya, tapi agar hatiku tenang (mantap).'" (Al-Baqarah: 260)
Walaupun seorang nabi, Ibrahim berani untuk meminta bukti kepada Allah. Hal itu adalah agar perasaan ragu di hatinya dapat hilang. Kemudian Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menghidupkan kembali burung yang telah dipotong-potong dan disebar ke beberapa lokasi.
Sekarang, bukti apa yang tersedia buat kita? Memang, keberadaan kita dan alam ini menjadi bukti yang nyata sampai terkadang terlepas dari kesadaran kita karena sudah "terbiasa" dengan diri dan alam sekitar. Namun, ada bukti yang lain ... yaitu Al-Quran, kitab yang berlaku sepanjang zaman. Nah, mari membaca dan merefleksikan Al-Quran ini dan temukanlah alasan untuk dapat membuatnya penting sehingga mampu meningkatkan iman.
"Hmm ... ya, karena saya muslim"
"Terus ... kenapa kamu muslim?"
"Karena Islam agama satu-satunya yang benar."
"Lho, orang kristen kan juga yakin kalau agama mereka yang paling benar."
"Ya, itu kan gara-gara orang tua mereka."
"Kamu juga sama kan ... gara-gara orang tuamu kamu muslim."
" ... "
Pembicaraan selesai. Begitulah yang barangkali dapat terjadi jika seseorang belum memiliki pegangan yang kuat. Pertahanannya goyah jika fondasinya tidak cukup kuat. Fondasi seorang muslim adalah syahadatain, yang tidak sekedar dihafalkan dan diucapkan, tapi juga dihiasi oleh amalan-amalan yang baik.
Mengapa manusia makan dan minum? Karena kalau tidak, dia akan mati kehausan dan kelaparan. Kebutuhan akan makanan dan minuman adalah lahiriah dan konsekuensi dari tidak makan dan tidak minum adalah kematian. Menyadari sekaligus (hampir) mengalami hal itu, membuat manusia sadar akan pentingnya makan dan minum. Kata kuncinya adalah "penting". Kok bisa penting? Karena dia tahu alasan yang membuat hal itu layak menyandang gelar M.I. (of Most Importance).
Oleh karena itu, celaka bila kita tidak memiliki jawaban mendasar terhadap pertanyaan yang diajukan pada paragraf ke-1 itu. Milikilah alasan yang dapat menambah kuatkan kepercayaan kita, sehingga memang hal itu adalah sesuatu yang penting untuk kita.
"Dan ingatlah ketika ibrahim berkata, 'Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.' Allah berfirman, 'belum percayakah engkau?' Dia (ibrahim) menjawab, 'aku percaya, tapi agar hatiku tenang (mantap).'" (Al-Baqarah: 260)
Walaupun seorang nabi, Ibrahim berani untuk meminta bukti kepada Allah. Hal itu adalah agar perasaan ragu di hatinya dapat hilang. Kemudian Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menghidupkan kembali burung yang telah dipotong-potong dan disebar ke beberapa lokasi.
Sekarang, bukti apa yang tersedia buat kita? Memang, keberadaan kita dan alam ini menjadi bukti yang nyata sampai terkadang terlepas dari kesadaran kita karena sudah "terbiasa" dengan diri dan alam sekitar. Namun, ada bukti yang lain ... yaitu Al-Quran, kitab yang berlaku sepanjang zaman. Nah, mari membaca dan merefleksikan Al-Quran ini dan temukanlah alasan untuk dapat membuatnya penting sehingga mampu meningkatkan iman.
Komentar
Posting Komentar