Layar Super Dari ASUS OLED: Level Up Jadi Content Creator

Paling tidak ada dua hal yang harus menjadi investasi seorang content creator seperti diriku. Yang pertama adalah investasi pikiran, yaitu dengan menghabiskan waktu untuk mengasah kemampuan berpikir sehingga semakin kreatif menghasilkan karya-karya yang unik. Sebab, pikiran yang biasa-biasa saja output-nya juga akan biasa-biasa saja.

Investasi yang kedua sering kali dipandang sebelah mata karena merasa “sudah punya”. Termasuk aku yang meniti jalan sebagai content creator di awal tahun 2020 kurang memerhatikan hal ini. Yaitu, investasi teknologi yang dapat mendukung secara maksimal proses kreator dalam berkarya.

Sebelumnya, aku berpikir “yang penting punya laptop” sehingga merasa puas jika dapat berkarya dengan laptop biasa. Padahal, kualitas karyaku juga akan ditentukan oleh kualitas laptop yang kupakai. Sehingga, investasi teknologi di sini menuntut kita untuk mau berkorban lebih demi perangkat yang terbaik agar menghasilkan karya yang terbaik pula.

Inilah alasan mengapa akhir-akhir ini pikiran kreatifku kurang bisa mengekspresikan dirinya. Laptop yang belum kupandang sebagai investasi itu memang bukan dirancang khusus untuk memperlancar kreasi konten. Layarnya tidak memenuhi standar content creator kekinian dan mataku sering kali lelah dibuatnya. Sampai aku menemukan ASUS OLED yang tampilan luar dan dalamnya tampak elegan.

Aku melihat kehadiran ASUS OLED dengan layar supernya dapat meningkatkan performa seorang content creator sepertiku dari berbagai sisi. Sebelum membahas berbagai sisi tersebut, yuk kenalan dulu dengan produknya!

Manjakan Mata dengan ASUS OLED

ASUS adalah perusahaan teknologi yang terdepan dalam berinovasi dan berkomitmen menghadirkan produk berkualitas, seperti laptop ASUS OLED yang tersedia dalam berbagai varian. Aku bisa memberikan testimoni betapa berkualitasnya produk ASUS karena laptop pertamaku hampir satu dekade yang lalu bermerek ASUS.

Kini, ASUS membuktikan inovasi dan komitmennya dengan mengawinkan teknologi organic light-emitting diode (OLED) pada produknya. Teknologi tersebut jelas lebih superior daripada liquid-crystal display (LCD) yang terdapat pada laptop-laptop lain. Beberapa kelebihan OLED seperti hemat energi, refresh yang cepat, warna yang lebih asli, dan masih banyak lagi.

Di samping itu, laptop modern ASUS OLED sudah diperkuat oleh prosesor Intel Core generasi ke-11 terbaru (Tiger Lake) yang menghadirkan keseimbangan performa dan responsivitas dalam platform berdaya rendah yang dibuat berdasarkan teknologi proses 10nm generasi ketiga. Untuk mengetahui lebih detail tentang laptop ASUS OLED, silakan kunjungi situs resmi ASUS, ya!

Mata pengguna akan dimanja dengan keunggulan layar ASUS OLED dibandingkan laptop-laptop pada umumnya. Ia memiliki tingkat reproduksi warna yang tinggi dan akurat, sesuai dengan standar industri perfilman saat ini. Layarnya juga aman dan nyaman untuk mata dengan fitur Eye Care serta tampilan yang jernih meski tingkat kecerahan rendah.

Nah, berbagai keunggulan ASUS OLED yang mendukung kegiatan content creator selengkapnya akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Naik Level sebagai Content Creator dengan Layar Super ASUS OLED

Aku optimistis bahwa ASUS OLED dapat menaikkan level para content creator yang sedang berkarya di luar sana. Khususnya mereka yang menghasilkan produk audio dan visual (atau gabungan dari keduanya) yang sukar diproses oleh laptop biasa. Aku mengerti perasaan mereka karena sering mengalaminya.

Oleh karena itu, di bawah ini adalah 5 hal dari layar ASUS OLED yang dapat menaikkan level content creator sehingga mereka lebih produktif dan menelurkan karya-karya yang berkualitas.

1. Semangat Berkarya karena Aman untuk Mata

Bagi kita yang seorang content creator, menatap layar monitor berjam-jam adalah rutinitas sehari-hari. Nah, kita tahu sendiri bahwa terlalu sering menatap layar itu tidak baik bahkan dapat melelahkan mata. Akibatnya, tenaga kita terkuras dan semangat kita menyusut.

Layar laptop memiliki radiasi sinar biru yang merupakan penyebab utama mata kita lelah. Bahkan, dampak jangka panjangnya adalah terganggunya kesehatan mata kita! Akan tetapi, ASUS OLED mengatasi risiko tersebut dengan fitur Eye Care yang mengurangi tingkat paparan radiasi sinar biru dari layar hingga 70%.

Ajaibnya, fitur tersebut juga mampu mempertahankan kualitas reproduksi dan akurasi warna layar. Sehingga, kualitas visual tidak menjadi buruk kendati mengurangi radiasi sinar biru.

Sebagai jaminannya adalah sertifikasi Blue Light dan Flicker Free dari TÃœV Rheinland. Berdasarkan survei kualitatif Detik Network yang bekerjasama dengan ASUS, 9 dari 10 content creator dan pakar di Indonesia mengaku mata mereka tidak kelelahan saat bekerja seharian menggunakan teknologi layar ASUS OLED. Tinggal kita sendiri nih yang membuktikannya!

2. Memukau Calon Klien dengan Kekayaan dan Keakuratan Warna

Content creator mana yang tidak pernah mengalami perbedaan warna saat memindahkan karya? Ini cukup menjengkelkan karena warna yang diproses dan warna yang dihasilkan malah berbeda! Penyebabnya adalah kurangnya akurasi warna pada laptop kita. Kalau begini, siapa yang bakal tertarik dengan karya kita?

Maka dari itu, layar ASUS OLED telah dikalibrasi sejak awal sehingga warna yang dihasilkan akan sangat akurat. Standar kalibrasi yang tinggi pada ASUS OLED berhasil memperoleh seritifikasi PANTONE Validated Display, lho. Hal ini dibarengi dengan tingkat reproduksi warna hingga 100% pada color space DCI-P3 atau setara dengan 133% warna pada color space sRGB.

Hasilnya? ASUS OLED dapat menampilkan visual yang lebih kaya dan sangat mendetail. Tidak tanggung-tanggung, layar yang sesuai standar industri perfilman ini dapat memproduksi 1,07 miliar warna!

3. Menikmati Karya Sendiri dengan Kejelasan Visual

Memproses konten video pada laptop biasa tidak hanya membutuhkan waktu yang lama, tetapi hasilnya terkadang sulit untuk dinikmati. Apalagi jika resolusinya tinggi sehingga mengalami keleletan di sana sini. Benar-benar menganggu bukan?

ASUS OLED melampui permasalahan tersebut hingga dapat mengatasi gerak visual yang cepat seperti pada film action yang menampilkan efek blur. Ia dilengkapi response time yang sangat kencang yaitu mencapai 0,2ms atau 50 kali lebih kencang dari layar laptop pada umumnya.

Siap-siap untuk menikmati tidak hanya hasil karya sendiri, tetapi juga karya orang lain dan berbagai sajian multimedia yang dapat menghibur diri untuk melepas kepenatan.

4. Mendapatkan Pengalaman Visual Terbaik

Seorang content creator tentu menyukai hal-hal baru yang dapat mengakselerasi karyanya. ASUS OLED dapat menyediakan hal tersebut dengan memberikan pengalaman visual yang terbaik.

Hal ini didukung oleh jutaan lampu LED berukuran sangat kecil yang dapat dimatikan sepenuhnya sehingga mampu menghasilkan warna hitam sempurna dan memiliki kontras warna yang tinggi. 

Coba bayangkan seberapa detail warna yang dapat dinikmati dari rasio kontras ASUS OLED yang mencapai 1.000.000:1. Tak lupa, ASUS OLED telah mengantongi sertifikasi DisplayHDR 500 True Black dari VESA.

5. Tampilan Tetap Jernih meski Tingkat Kecerahan Rendah

Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda soal kecerahan layar. Namun demikian, menurunkan tingkat kecerahann sering kali akan mengurangi tingkat akurasi warna pada layar. Alhasil, pekerjaan seorang content creator tidak bisa maksimal pada tingkat kecerahan yang diinginkannya.

Tidak seperti kebanyakan laptop yang menggunakan 2D color gamut sebagai referensi sehingga hambatan tersebut terjadi, ASUS OLED justru menggunakan 3D color gamut. Hebatnya 3D color gamut; ia menambahkan faktor iluminasi untuk mengukur color volume secara keseluruhan dan ASUS OLED punya color volume 60% lebih besar dibandingkan layar laptop pada umumnya.

Color volume lebih besar dari laptop ASUS OLED dapat menghadirkan reproduksi warna yang sangat tinggi pada rentang tingkat kecerahan yang lebih luas. Alhasil, content creator yang terbiasa dengan kecerahan rendah bisa tetap nyaman dalam berkarya.

ASUS OLED yang Paling Terjangkau di Indonesia?

Kabar baik bagi para content creator: teknologi layar ASUS OLED sudah tersedia di Indonesia! Lini yang tersedia mulai dari ZenBook hingga VivoBook dengan harga paling terjangkau dari lini VivoBook. Lebih tepatnya adalah VivoBook Ultra 15 OLED (K513) yang dibanderol dengan harga Rp8.599.000.

Sudah jelas bukan bahwa teknologi layar ASUS OLED dapat menaikkan level kita sebagai content creator? Inilah contoh nyata investasi teknologi yang aku paparkan di awal tulisan. Kiprah menghasilkan karya atau konten yang bermanfaat akan terbantu dengan kehadiran layar super dari ASUS OLED.

Kiranya kutipan dari lirik lagu “Bukan Lagu Laptop Biasa” karya Fiersa Besari dapat menyimpulkan kehebatan layar ASUS OLED; “Ini layar bukan sembarang layar. Ampuh mengobati hati yang ambyar. Cahayanya bisa membuat mata berbinar.”

Referensi:

Apa itu layar OLED dan bagaimana cara kerjanya : https://www.teknoiot.com/apa-itu-layar-oled-dan-bagaimana-cara-kerjanya/

Situs ASUS OLED : https://www.asus.com/content/Laptop-OLED/

Situs ASUS OLED Indonesia : https://oled.asus.web.id/?utm_source=Blogger&utm_campaign=BloggerCompetition&utm_id=BloggerCompetition

Bukan Lagu Laptop Biasa : https://www.youtube.com/watch?v=leitpbbxoxg

Faktor kesehatan semakin menjadi pertimbangan saat membeli laptop : https://docs.google.com/document/d/16MVA8w0svtrssjWoI7Joh160yyC7TCCk/edit

Lima keunggulan ASUS OLED dibandingkan layar laptop lainnya: https://docs.google.com/document/d/1p57bO2ozwV8OvOl_SKD6H4_XAADrVHAd/edit?rtpof=true

Alasan content creator wajib pakai laptop dengan layar ASUS OLED : https://docs.google.com/document/d/1R6x8t5PyUepYpJc3srWcv_YGiNl9b7Rb/edit

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gangguan (noise) dalam Proses Komunikasi

Gambar
Pernahkah Anda melihat model komunikasi linear? Model komunikasi ini berusaha menggambarkan suatu proses dalam komunikasi yang hanya berjalan satu arah. Simak gambar berikut: 🌕➝🌕  (s)             (p) Cukup mudah untuk mengenal masing-masing lambang yang mewakili bentuk-bentuk dalam model tersebut. Sumber ( source ) adalah si pengirim pesan atau komunikator. Di dalam sumber, terjadilah proses pembentukan pesan atau proses encoding. Kemudian ada panah yang mengarah ke penerima ( receiver ). Panah tersebut melambangkan sifat dari model komunikasi linear yaitu satu arah. Lalu ada penerima pesan yang melakukan proses decoding atau penafsiran dari pesan yang dikirim. Saluran ( channel ) adalah “jalan” yang dilalui oleh pesan. Misalnya, dalam komunikasi menggunakan telepon, salurannya adalah dengan suara (audio). Kemudian ada gangguan ( noise ). Dari manakah gangguan itu? Nah, inilah yang kemudian akan dibahas sedikit lebih dalam. Gangguan ya...
Baca selengkapnya

Rusty (Law Abiding Citizen 2009 review)

Everything that he ever cared for … taken away in just one night. The guy who used to love so much, now turns his love into something else. A crippled, rusty, and old system that served much less than its description. The system that casts justice away, because justice won’t survive there. They very well knew, but kept silent and played along while wearing see-through blindfolds. So, this guy just stared at those impostors. No need to remember their faces. He already carved them in his heart, pumping his blood heavily through the veins. You wanna play? I’ve got a game .  And a very good one too …. The film Law Abiding Citizen (2009) offers a different view of “justice” in reality –or if justice is even “real”. Standing against objectivity and neutral ground, ego and shared interest corrupts men and women. The lust for title and praise. The luxury and ease of flooded money. And on top of that, they can be obtained easily –with a shortcut. Hard work? Ideals? Basic principl...
Baca selengkapnya

Asal dari Makna

Gambar
Apakah makna berasal dari kata-kata yang diucapkan atau dituliskan? Jika itu benar, berarti makna ada “di dalam” kata-kata. Sebagaimana bayi yang berada di dalam rahim ibu. Apabila telah lewat sembilan bulan, bayi tersebut akan keluar alias sang ibu telah melahirkan. Sungguh peristiwa yang amat menakjubkan jika—tunggu dulu! Bayi yang ada di dalam sang ibu tetap menjadi bayi saat dikeluarkan. Kita tahu karena ada alat yang dapat menampilkan gambar bayi saat masih di dalam kandungan. Bagaimana dengan makna? Apakah sama dengan analogi barusan? Simak peristiwa berikut ini: Diki bekerja di sebuah rumah makan di daerah Situbondo (Jawa Timur). Saat menjelang liburan, Diki diajak oleh temannya Jeki untuk liburan di pantai pasir putih. Diki pun sepakat karena sebelumnya sudah pernah ke sana dan memang merupakan pantai yang menawan. Ketika telah sampai di lokasi, Diki kecewa. “Ini bukan pantai pasir putih. Ini di mana?” “Lho, gimana sih? Ini itu ya pantai pasir putih—Pasir Putih Situbondo...
Baca selengkapnya