Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Reformasi Pemikiran

Gambar
Tariq Ramadan, seorang pemikir Islam dan profesor dari Oxford University , dalam suatu acara Head to Head yang ditayangkan oleh Al Jazeera English menyatakan “Tidak ada reformasi dalam Islam. Islam akan tetap sama (sampai kapanpun). Reformasi adalah untuk pemikiran orang-orang Muslim.” “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Quran) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok.” (Al-Kahfi: 1) Agama Islam akan tetap lurus, tidak akan ditemukan pertentangan di dalamnya (Al-Quran terjemahan bahasa Indonesia pada bagian footnote ), dan tidak akan menyimpang. Perintah serta larangan-Nya, sebagai seorang Muslim, harus diyakini sebagai yang terbaik karena berasal dari Allah, zat yang paling tahu terhadap diri kita serta dunia dan akhirat. “Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah menget...

Pertanyaan Mendasar (purpose of life)

Gambar
Orang-orang kebingungan. Mulai muncul pertanyaan-pertanyaan sederhana, tapi memerlukan jawaban yang sangat dalam. Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa tujuan hidup saya?” atau, “kenapa saya dilahirkan?” adalah beberapa contoh pertanyaan mendasar. Allah SWT menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di dalam Al-Quran. Bahkan, Allah menyebutkan  alasan hidup (tujuan hidup) dari orang-orang yang mewakili golongan-golongan yang berbeda. Ada golongan orang-orang yang beriman, orang-orang kafir, dan orang-orang munafik. “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Az-Zariyat: 56) Sebelum masuk kepada golongan-golongan tadi, secara umum, Allah SWT menciptakan seluruh manusia, hanya untuk beribadah kepada-Nya. Barangkali ada yang bertanya, “Berarti, kita hanya sholat saja sampai mati?” orang yang berkata seperti itu, perlu memahami bahwa (1) Al-Quran tidak dapat dipahami hanya dengan satu ayat saja dan (2) kata “ibadah” lebih luas dari sekedar shola...

TRT itu apaan?

Kenal dengan BBC? Yang punya Inggris itu lho. Kalau ABC? Yang ini milik Amerika ... apa? Oh ya, di Australia namanya juga ABC. Bagaimana dengan TRT? BBC, singkatan dari British Broadcasting Corp., dan ABC untuk American Broadcasting Corp. (atau Australian Broadcasting Corp.) adalah beberapa contoh stasiun televisi nasional. Termasuk juga TRT. Dari manakah asal TRT? TRT adalah singkatan untuk Turkish Radio and Television Corp. Jadi, ini adalah stasiun nasional milik negara Turki. TRT dibuat pada tahun1964 dan pada tahun 1968 TRT pertama kali melakukan siaran televisi (TRT World 2017). Pada tahun 1972, TRT merupakan salah satu anggota pendiri ( founding members ) European Broadcasting Union (EBU). TRT memiliki stasiun televisi dalam bahasa Turki, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Azeri , dan bahasa Kurdi. Setelah TRT, datanglah TRT World. TRT World ini muncul karena melihat posisi Turki yang semenjak 2002 telah menjadi aktor penting bukan hanya di pada cakupan regi...

Memulai dengan Pujian dan ...

“AlhamduliLlaahi rabbil ‘aalamiin ...” “Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam ...” Ayat pertama surat al-Fatihah ini (ada dua pendapat sebenarnya, tetapi saya lebih condong dengan pendapat bahwa kalimat basmalah tidak termasuk bagian surat al-Fatihah) bermula dengan kata al-hamd. Di dalam al-Quran, terjemahan bahasa Indonesia oleh Kemenag RI terhadap kata al-hamd adalah “segala puji”. Sebelum menyelam lebih dalam, perlu diketahui bahwa al-Quran turun dengan menggunakan bahasa Arab, sehingga orang yang belum bisa bahasa Arab seperti saya membutuhkan terjemahan agar dapat lebih memahami al-Quran. Akan tetapi, terjehemahan tersebut hanya merupakan terjemahan belaka, bukan artinya yang haq . Apalagi, bahasa hanyalah alat untuk merepresentasikan sebagian dari realita. Contohnya, di dalam bahasa Inggris, padi diterjemahkan rice, beras juga, nasi juga demikian (Darko 2017). Di dalam bahasa Jawa tidak begitu. Ada nama untuk masing-masing bagian dari “nasi”. Silakan lihat sen...

I Have a Confession to Make

I admit ... for about a month I haven’t written anything (tweets are exceptional though). My mind was blank as paper. I really was sorta lost. Before, my excuse for not writing was because of the exams—but after it’s over, nothing changed. While I was routinely writing articles, I guess I was boasting a little to my friends. “I try to write twice a week.” “C’mon, write too!” “Look at my blog ... what do you think?” Those were some of the things I said to my friends. And if you think it doesn’t sound like I was boasting, you’re probably right. It doesn’t sound like it, but feels differently in my heart when I say it. My intention was really to motivate my friends to start writing. I guess somewhere along the process, something else came along. That feeling of being ‘higher’ than others, just because I write. Besides boasting and a mind gone blank, it was also because I was lazy. I can’t lie to myself. I won’t write without motivation—for me, that’s being lazy. Me, who says...