Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Gangguan (noise) dalam Proses Komunikasi

Gambar
Pernahkah Anda melihat model komunikasi linear? Model komunikasi ini berusaha menggambarkan suatu proses dalam komunikasi yang hanya berjalan satu arah. Simak gambar berikut: 🌕➝🌕  (s)             (p) Cukup mudah untuk mengenal masing-masing lambang yang mewakili bentuk-bentuk dalam model tersebut. Sumber ( source ) adalah si pengirim pesan atau komunikator. Di dalam sumber, terjadilah proses pembentukan pesan atau proses encoding. Kemudian ada panah yang mengarah ke penerima ( receiver ). Panah tersebut melambangkan sifat dari model komunikasi linear yaitu satu arah. Lalu ada penerima pesan yang melakukan proses decoding atau penafsiran dari pesan yang dikirim. Saluran ( channel ) adalah “jalan” yang dilalui oleh pesan. Misalnya, dalam komunikasi menggunakan telepon, salurannya adalah dengan suara (audio). Kemudian ada gangguan ( noise ). Dari manakah gangguan itu? Nah, inilah yang kemudian akan dibahas sedikit lebih dalam. Gangguan ya...

Asal dari Makna

Gambar
Apakah makna berasal dari kata-kata yang diucapkan atau dituliskan? Jika itu benar, berarti makna ada “di dalam” kata-kata. Sebagaimana bayi yang berada di dalam rahim ibu. Apabila telah lewat sembilan bulan, bayi tersebut akan keluar alias sang ibu telah melahirkan. Sungguh peristiwa yang amat menakjubkan jika—tunggu dulu! Bayi yang ada di dalam sang ibu tetap menjadi bayi saat dikeluarkan. Kita tahu karena ada alat yang dapat menampilkan gambar bayi saat masih di dalam kandungan. Bagaimana dengan makna? Apakah sama dengan analogi barusan? Simak peristiwa berikut ini: Diki bekerja di sebuah rumah makan di daerah Situbondo (Jawa Timur). Saat menjelang liburan, Diki diajak oleh temannya Jeki untuk liburan di pantai pasir putih. Diki pun sepakat karena sebelumnya sudah pernah ke sana dan memang merupakan pantai yang menawan. Ketika telah sampai di lokasi, Diki kecewa. “Ini bukan pantai pasir putih. Ini di mana?” “Lho, gimana sih? Ini itu ya pantai pasir putih—Pasir Putih Situbondo...

Mengungkapkan Perasaan: Tatap Muka atau Lewat Chat?

Gambar
Anda sedang berdiri dalam sebuah bus, berpegangan pada salah satu tiangnya. Di samping anda ada penumpang yang seumuran dengan Anda. Dia sedang asyik dalam lamunannya. Apakah Anda akan berbicara dengannya tentang perasaan Anda yang kacau setelah dipecat manajer Anda beberapa menit yang lalu di kantor? Tentu saja tidak. Kenal saja belum. Maka dari itu, kenalan dulu! Ketika ingin mengungkapkan perasaan, tentu tidak dengan sembarang orang. Anda harus pilih-pilih. Siapa yang pantas untuk menerima pesan Anda? Untuk mengetahui siapa yang pantas, diperlukan hubungan yang oleh Martin Buber (1923) di dalam The Editors of Ecyclopædia Bittanica (1998) disebut I and Thou relationship. Disebutkan bahwa hubungan tersebut menganggap setiap orang sebagai istimewa. Mereka diperlakukan sebagai individu yang berbeda dari yang lain (unik). Ada perlakuan “khusus” kepada “dia”: Inilah komunikasi antarpersona. Menguasai komunikasi antarpersona dapat membantu memelihara hubungan Anda dengan orang l...

Konsep dan Variabel

Gambar
Sederhananya, konsep adalah “suatu hal yang kita pikirkan”. Hal itu mengacu kepada sesuatu yang pernah dirasakan oleh indra-indra kita. Misalnya, kata “pohon”. Apa yang ada dalam pikiran anda tentang pohon? Barangkali, anda membayangkan ada ranting, dedaunan, akar, dll. Nah, yang ada di pikiran itulah konsep. Konsep mengenai “pohon”. Konsep ini luas. Orang satu dengan yang lain, bila terdengar kata “pohon”, di alam pikirannya bisa jadi membayangkan hal yang berbeda. Orang yang berasal dari daerah pegunungan mungkin akan merujuk kepada pohon-pohon khas daerah tersebut, seperti pohon pinus misalnya. Orang yang berasal dari daerah pesisir mungkin akan merujuk kepada pohon kelapa. Berbeda dengan variabel. Variabel merupakan perkembangan dari sebuah konsep. Variabel ini adalah konsep yang terukur. Ia memiliki batasan-batasan. Sebagai contoh, “pemerintah daerah” adalah variabel. Ia terdiri dari dua kata, yaitu “pemerintah” dan “daerah”. Ia terukur, karena konsep tentang pemerintah dae...

“Mata Najwa: Kartu Kuning Jokowi”

Gambar
Siaran rutin acara Mata Najwa hadir dengan tema “Kartu Kuning Jokowi”. Acara tersebut disiarkan secara langsung oleh Trans 7 pada hari Rabu (7/2) malam. Acara itu mengundang Zaadit Taqwa, Presiden BEM UI yang mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Jokowi. Aksi tersebut dilakukan seusai pidato Presiden di dalam Sidang Terbuka Dies Natalis ke-68 pada Jumat (2/2). Zaadit Taqwa bukanlah satu-satunya pihak mahasiswa yang diundang. Membersamai Zaadit, ada Gafar Revindo (Presiden Mahasiswa Trisakti), Qudsyi Ainul Fawaid (Ketua BEM IPB), Obed Kresna Widyapratistha (Presiden Mahasiswa UGM), dan Ardhi Rasy Wardhana (Presiden Keluarga Mahasiswa ITB). Selain pihak mahasiswa, hadir pula beberapa politisi seperti Adian Napitupulu (PDI-P), Desmond J. Mahesa (Gerindra), dan Yohan Ahmad (PAN), serta M. Nasir selaku Meristekdikti dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kali ini, Mata Najwa membahas perihal tiga tuntutan yang mewakili kartu kuning tersebut. Bila dibedah, acara tersebut terbagi me...